JMI News Media, Kota Bekasi
Program E-KTP yang diberlakukan di
seluruh Indonesia sejak bulan Agustus 2011 lalu, membuat aparat pemerintah
kelurahan dan kecamatan bekerja keras. Mengingat tidak sedikitnya masyarakat
yang memerlukan pelayanan E-KTP, Jika di Jakarta semua layanan E KTP bisa
dilayani di tingkat kelurahan, tetapi tidak dengan kota Bekasi yang hanya
melayani seluruh warganya di tingkat Kecamatan dengan keterbatasan SDM dan
perangkat E KTP itu sendiri, jadi kesan yang timbul saat mengambil nomer
antrian sampai pada perekaman sidik jari terkesan kacau balau, Tandas Ahmad
anggota Laskar Perwira Kota Bekasi (18/1) kepada JMI. Menjawab tantangan
tersebut maka Pemerintah Kota Bekasi menambah jam kerja bagi semua petugas dari
tingkat kecamatan sampai kelurahan di kota Bekasi untuk diperbantukan dalam
peningkatan pelayanan E-KTP di kota Bekasi.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcasip) Kota_Bekasi M.Kosim, pada rapat evaluasi
pelaksanaan E-KTP 2011 dan persiapan pelaksanaan E-KTP tahun 2012, di Ruang
Rapat Kantor Walikota_Bekasi, “Mengingat
membludaknya warga yang hadir di kantor kecamatan, maka kita akan menambah jam
kerja pelayanan masyarakat, khususnya pembuatan E-KTP”, ujar M.Kosim di hadapan
para lurah dan camat se-Kota_Bekasi.
Hal ini menurut M.Kosim, supaya
pelayanan E-KTP bagi masyarakat dapat dirasakan dalam waktu cepat. Sehingga
tidak menunggu terlalu lama. Selain itu, beliau juga mengevaluasi pemanggilan
warga yang hendak membuat E-KTP agar dilaksanakan dengan baik, sehingga
meminimalisir keluhan-keluhan.
Ketika JMI kota Bekasi mewawancarai
beberapa masyarakat yang sedang mengantri mengambil nomer antrian, dan
dilanjutkan dengan proses pemotretan di semua kecamatan yang ada di kota
Bekasi, salah satunya di Kecamatan Bekasi Utara. Sebut saja Andi (32) yang
sudah mengantri dari jam tiga pagi dan rela untuk tidak kerja pada pagi harinya
demi suksesi program E-KTP di kota Bekasi, tapi Andi pun menyayangkan pelayanan
dari petugas Kecamatan yang diterimanya mulai dari antrian yang panjang, dan
semrawutnya registrasi undangan yang diberikan kelurahan untuk melakukan
prekaman data untuk E-KTP.
Senada dengan pernyataan Andi,
Petrus (28) salah satu warga dari kelurahan Harapan Jaya yang mengantri dengan
ratusan orang lainnya hanya untuk melakukan perekaman sidik jari dan retina
mata, “Lebih baik saya bayar daripada tidak dimanusiakan seperti ini” tandas
Petrus kepada JMI. Hal ini di benarkan oleh Djunaedi selaku Camat Bekasi Utara,
yang mengatakan “bahwa kami pun serba terbatas, mulai dari tempat dan perangkat
E-KTP nya sendiri” jadi ini akan berimbas kepada pelayanan masyarakat, tandas
Djunaedi kepada JMI.
Sementara itu, Plt. Walikota_Bekasi
Dr.H.Rahmat_Effendi, dalam setiap kesempatan tetap konsisten menyampaikan agar
pembuatan E-KTP tidak dipungut biaya alias gratis. Hal ini juga diinstruksikan
kepada lurah dan camat, supaya menghimbau para staf yang melakukan pelayanan. (ARZ/JMI
Bekasi)
0 komentar:
Posting Komentar