Rabu, 25 Januari 2012

Demi Target Selesai April 2012, E KTP Kota Bekasi Digenjot



 JMI News Media, Kota Bekasi

Program E-KTP yang diberlakukan di seluruh Indonesia sejak bulan Agustus 2011 lalu, membuat aparat pemerintah kelurahan dan kecamatan bekerja keras. Mengingat tidak sedikitnya masyarakat yang memerlukan pelayanan E-KTP, Jika di Jakarta semua layanan E KTP bisa dilayani di tingkat kelurahan, tetapi tidak dengan kota Bekasi yang hanya melayani seluruh warganya di tingkat Kecamatan dengan keterbatasan SDM dan perangkat E KTP itu sendiri, jadi kesan yang timbul saat mengambil nomer antrian sampai pada perekaman sidik jari terkesan kacau balau, Tandas Ahmad anggota Laskar Perwira Kota Bekasi (18/1) kepada JMI. Menjawab tantangan tersebut maka Pemerintah Kota Bekasi menambah jam kerja bagi semua petugas dari tingkat kecamatan sampai kelurahan di kota Bekasi untuk diperbantukan dalam peningkatan pelayanan E-KTP di kota Bekasi.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcasip) Kota_Bekasi M.Kosim, pada rapat evaluasi pelaksanaan E-KTP 2011 dan persiapan pelaksanaan E-KTP tahun 2012, di Ruang Rapat Kantor Walikota_Bekasi,  “Mengingat membludaknya warga yang hadir di kantor kecamatan, maka kita akan menambah jam kerja pelayanan masyarakat, khususnya pembuatan E-KTP”, ujar M.Kosim di hadapan para lurah dan camat se-Kota_Bekasi. Hal ini menurut M.Kosim, supaya pelayanan E-KTP bagi masyarakat dapat dirasakan dalam waktu cepat. Sehingga tidak menunggu terlalu lama. Selain itu, beliau juga mengevaluasi pemanggilan warga yang hendak membuat E-KTP agar dilaksanakan dengan baik, sehingga meminimalisir keluhan-keluhan.

Ketika JMI kota Bekasi mewawancarai beberapa masyarakat yang sedang mengantri mengambil nomer antrian, dan dilanjutkan dengan proses pemotretan di semua kecamatan yang ada di kota Bekasi, salah satunya di Kecamatan Bekasi Utara. Sebut saja Andi (32) yang sudah mengantri dari jam tiga pagi dan rela untuk tidak kerja pada pagi harinya demi suksesi program E-KTP di kota Bekasi, tapi Andi pun menyayangkan pelayanan dari petugas Kecamatan yang diterimanya mulai dari antrian yang panjang, dan semrawutnya registrasi undangan yang diberikan kelurahan untuk melakukan prekaman data untuk E-KTP.

Senada dengan pernyataan Andi, Petrus (28) salah satu warga dari kelurahan Harapan Jaya yang mengantri dengan ratusan orang lainnya hanya untuk melakukan perekaman sidik jari dan retina mata, “Lebih baik saya bayar daripada tidak dimanusiakan seperti ini” tandas Petrus kepada JMI. Hal ini di benarkan oleh Djunaedi selaku Camat Bekasi Utara, yang mengatakan “bahwa kami pun serba terbatas, mulai dari tempat dan perangkat E-KTP nya sendiri” jadi ini akan berimbas kepada pelayanan masyarakat, tandas Djunaedi kepada JMI.

Sementara itu, Plt. Walikota_Bekasi Dr.H.Rahmat_Effendi, dalam setiap kesempatan tetap konsisten menyampaikan agar pembuatan E-KTP tidak dipungut biaya alias gratis. Hal ini juga diinstruksikan kepada lurah dan camat, supaya menghimbau para staf yang melakukan pelayanan. (ARZ/JMI Bekasi)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More